liburanhemat.id – Sebelum saya mencoba solo traveling untuk pertama kalinya, saya adalah tipe orang yang selalu merasa nyaman berada di zona aman. Liburan selalu direncanakan bareng teman, keluarga, atau pasangan. Tapi suatu hari, karena satu dan lain hal, saya memutuskan untuk pergi sendiri. Awalnya gugup, takut, bahkan sempat ingin batal. Tapi sekarang, setelah beberapa kali melakukannya, saya justru merasa jatuh cinta dengan solo traveling.
Dari perjalanan-perjalanan itulah, saya belajar banyak hal yang nggak saya dapatkan saat bepergian bersama orang lain. Ini bukan sekadar liburan, tapi juga perjalanan ke dalam diri sendiri. Dan inilah 7 pelajaran hidup yang saya dapat dari jalan-jalan sendiri:
1. Belajar Mengenal Diri Sendiri Lebih Dalam
Ketika bepergian sendiri, tidak ada orang lain yang menentukan arah, jadwal, atau keputusan. Semuanya ada di tangan kita sendiri. Saya jadi lebih sering bertanya ke diri sendiri: “Aku pengin ke mana hari ini?”, “Aku butuh istirahat atau lanjut jalan?”. Ternyata, selama ini saya terlalu sibuk mendengar orang lain sampai lupa mengenal suara hati sendiri.
2. Mandiri Itu Menenangkan
Mulai dari cari penginapan, naik transportasi umum di kota yang asing, hingga tersesat dan harus cari jalan keluar sendiri—semua jadi bagian dari proses belajar. Awalnya bikin panik, tapi lama-lama justru bikin bangga. Ada kepuasan tersendiri saat tahu, “Ternyata aku bisa kok ngelakuin ini sendiri.”
3. Belajar Fleksibel dan Berlapang Dada
Nggak semua hal berjalan sesuai rencana. Terkadang cuaca buruk, tempat tujuan tutup, atau salah naik kendaraan. Tapi solo traveling ngajarin saya untuk lebih fleksibel dan nggak terlalu kaku. Rencana bisa berubah, tapi pengalaman tetap bisa dinikmati.
4. Menjadi Lebih Peka Terhadap Sekitar
Saat sendirian, saya jadi lebih banyak memperhatikan sekitar. Suara pasar pagi di kota kecil, ekspresi wajah orang lokal, bahkan cara mereka menyapa atau berinteraksi. Semua jadi terasa lebih hidup karena saya tidak sibuk ngobrol dengan teman perjalanan. Rasanya kayak membuka mata dan telinga lebih lebar.
5. Menghargai Kebersamaan Setelah Kesendirian
Ironisnya, solo traveling membuat saya makin menghargai momen-momen kebersamaan. Setelah beberapa hari sendiri, ngobrol dengan orang lokal atau traveler lain bisa terasa sangat berharga. Bahkan, saya jadi lebih menghargai obrolan singkat dengan orang asing di stasiun atau warung makan.
6. Kepercayaan Diri Meningkat
Setiap tantangan yang berhasil saya lewati sendiri, sekecil apa pun itu, menambah rasa percaya diri. Mulai dari berani bertanya dalam bahasa asing, sampai mengambil keputusan di saat genting. Semua pengalaman itu menguatkan mental dan bikin saya merasa lebih tough dalam menghadapi hidup.
7. Belajar Bahwa Kesepian Itu Bukan Musuh
Salah satu ketakutan terbesar sebelum solo traveling adalah merasa kesepian. Tapi ternyata, kesepian itu tidak selalu buruk. Justru dari momen-momen sunyi itulah saya bisa refleksi, merenung, bahkan menemukan kembali semangat yang sempat hilang.
Solo traveling bukan tentang jadi anti sosial atau lari dari orang lain. Ini adalah cara untuk menyapa diri sendiri, memberi ruang untuk tumbuh, dan membuka mata terhadap dunia dengan cara yang lebih personal. Kalau kamu belum pernah mencobanya, mungkin ini saat yang tepat untuk memberi kesempatan pada diri sendiri menjelajah… sendirian.