Romantisme Rel Baja: Menikmati Pesona Alam dan Budaya Vietnam Lewat Perjalanan Kereta

romantisme-rel-baja-menikmati-pesona-alam-dan-budaya-vietnam-lewat-perjalanan-kereta

liburanhemat.id – Ada sesuatu yang magis ketika kita duduk di jendela kereta, menyaksikan lanskap berganti seperti slide pemandangan hidup. Bau rel besi yang khas, suara ritmis roda besi melintasi sambungan rel, dan suasana yang membawa kita ke masa lalu—semuanya menyatu dalam satu pengalaman yang tak tergantikan. Itulah yang saya rasakan saat memutuskan menjelajah Vietnam melalui jalur kereta api.

Menyusuri Negeri Naga dari Kursi Kereta

Vietnam bukan hanya tentang pho yang menggoda lidah atau lampion berwarna-warni di Hoi An. Negeri ini menyimpan begitu banyak pesona, dan cara terbaik menikmatinya adalah perlahan—melalui rel baja yang menghubungkan kota ke kota, desa ke desa.

Saya memulai perjalanan dari Hanoi, kota tua yang hiruk-pikuk tapi memesona. Dari Stasiun Hanoi, saya menaiki kereta Reunification Express menuju Ho Chi Minh City. Kereta ini bukan sekadar moda transportasi—ia adalah saksi sejarah panjang Vietnam, membentang lebih dari 1.700 kilometer dari utara ke selatan.

Pemandangan yang Memanjakan Mata

Salah satu momen paling menggetarkan adalah ketika kereta melintasi wilayah pesisir tengah, terutama di sekitar Hai Van Pass. Bayangkan: di satu sisi, bukit-bukit hijau menjulang; di sisi lain, laut biru membentang hingga ke cakrawala. Sinar matahari menyusup dari sela-sela awan, memantul di permukaan laut—sebuah lukisan alam yang bergerak.

Saat kereta melewati ladang padi yang luas di wilayah Quang Ngai atau pegunungan berkabut di sekitar Da Lat (yang bisa dicapai dengan rute kereta regional), saya benar-benar merasa seperti berada di film romantis klasik Asia.

Menyatu dengan Budaya Lewat Setiap Pemberhentian

Setiap stasiun adalah gerbang menuju keunikan budaya Vietnam. Di Hue, saya turun untuk menjelajahi bekas ibu kota kekaisaran, lengkap dengan benteng megah dan pagoda kuno. Di Danang, saya menyempatkan mencicipi mi Quang dan berbincang dengan warga lokal yang ramah.

Yang paling menyentuh adalah interaksi dengan sesama penumpang. Seorang nenek yang duduk di sebelah saya membagikan bekal nasi bungkus dan kami berbincang, meski dengan bahasa tubuh dan senyum sebagai penerjemah utama. Momen-momen sederhana seperti ini membuat perjalanan kereta menjadi lebih hangat.

Romantisme yang Tak Tergantikan

Banyak orang hari ini memilih pesawat untuk alasan kecepatan. Tapi bagi saya, justru kelambatan itulah yang menjadi daya tarik. Di kereta, saya punya waktu untuk benar-benar melihat, mendengar, dan merasakan. Setiap detik terasa lebih dalam, lebih berarti.

Ada semacam romantisme yang hanya bisa ditemukan saat duduk di kursi kereta yang menghadap jendela, dengan buku di pangkuan dan lagu-lagu klasik mengalun pelan di earphone. Kereta bukan hanya mengantar saya dari titik A ke B—ia membawa saya pada perjalanan batin yang kaya akan rasa dan cerita.

Tips untuk Menikmati Perjalanan Kereta di Vietnam

  • Pesan tiket lebih awal, terutama untuk rute populer seperti Hanoi – Ho Chi Minh.

  • Pilih kursi soft sleeper untuk kenyamanan maksimal, apalagi jika perjalanan berlangsung semalam.

  • Bawa bekal makanan ringan, meski kereta menyediakan makanan, tak ada salahnya membawa camilan favorit.

  • Siapkan kamera atau jurnal—akan banyak momen yang ingin kamu abadikan atau tulis.

  • Jangan terburu-buru, karena justru dalam kelambatan itulah letak keindahannya.

Menjelajah Vietnam lewat kereta adalah pengalaman yang tak sekadar soal destinasi, tapi tentang bagaimana kita sampai ke sana. Romantisme rel baja ini adalah tentang perjalanan yang membangkitkan rasa—rasa kagum, damai, dan syukur. Jadi, jika kamu ingin melihat Vietnam dengan cara yang berbeda, naiklah kereta. Duduklah di dekat jendela. Biarkan rel membawa kisahmu melaju perlahan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *