Palembang dalam 48 Jam: Pempek, Sungai, dan Sejarah

palembang-dalam-48-jam-pempek-sungai-dan-sejarah

liburanhemat.id – Palembang mungkin tak selalu menjadi destinasi pertama yang terpikir saat merencanakan liburan di Indonesia. Tapi percayalah, kota ini punya magnet yang unik. Dalam waktu 48 jam, kamu bisa mencicipi kuliner legendaris, menyusuri sungai yang jadi saksi sejarah, dan menelusuri jejak kerajaan besar yang pernah berjaya.

Hari Pertama: Menyambut Palembang dengan Rasa

08.00 – Sarapan Pempek Asli di Tepi Sungai

Tak lengkap ke Palembang tanpa mencicipi pempek, makanan khas yang melegenda. Langsung saja meluncur ke Pempek Lince atau Pempek Candy, dua nama besar yang menjamin rasa autentik. Coba pempek kapal selam yang disajikan dengan cuko pedas manis. Dijamin, gigitan pertama akan membuatmu paham kenapa makanan ini begitu dicintai.

10.00 – Menyusuri Sungai Musi dan Jembatan Ampera

Naik perahu tradisional (ketek) dan nikmati panorama Sungai Musi, nadi kehidupan Palembang. Di atas air, kamu bisa melihat megahnya Jembatan Ampera, ikon kota yang cantik dari segala sudut. Jangan lupa ambil foto di bawah jembatan saat siang, cahayanya sempurna!

13.00 – Makan Siang di Riverside Café

Setelah lelah berkeliling, waktunya makan siang dengan suasana asri di tepi sungai. Banyak kafe modern dan rumah makan terapung yang menyajikan hidangan lokal maupun internasional. Cobain model dan tekwan — saudara sepupu pempek yang tak kalah lezat.

16.00 – Museum Balaputra Dewa

Untuk memahami Palembang lebih dalam, kunjungi Museum Balaputra Dewa. Di sini kamu bisa melihat artefak peninggalan Kerajaan Sriwijaya, kerajaan maritim besar yang pernah menguasai Asia Tenggara. Jangan heran kalau kamu mendadak merasa sedang berada di zaman kejayaan kuno.

19.00 – Dinner Romantis di Sekitar Ampera

Malam hari, Jembatan Ampera bermandikan cahaya warna-warni. Restoran seperti Kampung Kapitan atau River Side Café menawarkan suasana yang romantis dengan menu menggoda. Cocok untuk menutup hari pertama dengan tenang dan puas.


Hari Kedua: Menyusuri Jejak Sejarah dan Budaya

07.00 – Sunrise di Benteng Kuto Besak

Bangun pagi dan menuju Benteng Kuto Besak. Di sinilah kamu bisa menyaksikan sunrise di tepi Sungai Musi, dengan siluet Jembatan Ampera sebagai latar. Suasana ini memberikan ketenangan dan keindahan yang sulit dilupakan.

09.00 – Jelajahi Kampung Arab Al Munawar

Kampung ini kaya akan sejarah dan budaya. Rumah-rumah tua bergaya Timur Tengah berdiri kokoh, menyimpan cerita para saudagar dari Yaman yang dulu datang dan menetap di Palembang. Jalan kaki menyusuri gang-gangnya seperti membuka buku sejarah yang hidup.

12.00 – Makan Siang di Pasar 16 Ilir

Waktunya wisata kuliner rakyat! Di Pasar 16 Ilir, kamu bisa mencicipi kuliner khas lainnya seperti burgo, lakso, hingga mie celor. Selain makanan, pasar ini juga tempat seru untuk mencari oleh-oleh khas Palembang.

15.00 – Menikmati Senja di Pulau Kemaro

Tutup petualanganmu dengan menyebrang ke Pulau Kemaro, pulau kecil di tengah Sungai Musi yang penuh mitos dan romantisme. Di sini terdapat pagoda Tionghoa dan kisah cinta tragis Siti Fatimah yang melegenda. Senja di Pulau Kemaro punya aura magis yang sulit dijelaskan — hanya bisa dirasakan.

Dua Hari, Ribuan Cerita

Palembang bukan sekadar kota pempek. Ia adalah kota sungai, kota sejarah, kota warisan. Dalam 48 jam, kamu bisa jatuh cinta pada rasa, pemandangan, dan kisah yang membentuk kota ini. Siap menjelajah?

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *