liburanhemat.id – Bayangkan bangun pagi dan membuka jendela kabin kereta: hamparan sawah menghijau, pegunungan berkabut di kejauhan, dan desa-desa kecil yang tenang menyambut mata. Itulah sensasi yang saya rasakan saat menjelajah Vietnam dari utara ke selatan menggunakan kereta api—sebuah petualangan epik yang mengubah cara saya melihat negeri ini.
Mengawali Perjalanan di Hanoi
Semua bermula di Hanoi, kota tua yang hidup dengan denyut sejarah dan aroma pho yang menggoda dari setiap sudut jalan. Stasiun kereta utama di sini, Ga Ha Noi, menjadi titik awal perjalanan saya. Tiket sudah di tangan, ransel siap di punggung, dan semangat petualangan membuncah.
Kereta yang saya tumpangi adalah Reunification Express—kereta legendaris yang menghubungkan Hanoi di utara hingga Ho Chi Minh City di selatan, melintasi hampir seluruh daratan utama Vietnam. Total jaraknya? Sekitar 1.726 kilometer!
Pemandangan Spektakuler Sepanjang Jalur
Jangan harap perjalanan ini cepat. Dengan kecepatan rata-rata 50-60 km/jam, perjalanan penuh dari Hanoi ke Saigon bisa memakan waktu lebih dari 30 jam. Tapi justru di situlah letak keindahannya. Alih-alih terburu-buru, saya justru menikmati setiap detik perjalanan.
Saat melintasi wilayah pesisir di sekitar Da Nang, saya melihat laut biru membentang luas di sebelah kiri jendela, dengan tebing batu curam di sisi lainnya. Di area pegunungan dekat Hue, kabut turun perlahan, menciptakan suasana magis yang membuat saya lupa sedang berada di kereta.
Berhenti Sejenak di Kota-Kota Kecil
Salah satu hal terbaik dari perjalanan ini adalah kebebasan untuk turun dan menjelajah kota-kota di sepanjang jalur. Saya memilih berhenti di:
-
Hue: Kota bekas ibu kota kekaisaran dengan benteng dan pagoda yang megah.
-
Hoi An: Kota tua yang cantik dengan lampion warna-warni dan pasar malam yang menggoda.
-
Nha Trang: Surga pantai dengan suasana tropis yang santai.
Setiap kota punya cerita sendiri, dan saya bersyukur bisa mencicipi semua itu tanpa harus repot berpindah-pindah moda transportasi.
Hidup di Atas Rel
Bagaimana rasanya tidur dan makan di kereta selama berhari-hari? Jujur saja, awalnya saya ragu. Tapi ternyata, tidur di kabin soft sleeper yang bersih dan nyaman adalah pengalaman menyenangkan. Ada kantin di dalam kereta yang menjual makanan lokal, dan sesekali, pedagang naik membawa kopi Vietnam atau mie instan panas.
Malam hari, suara gemuruh rel menjadi musik pengantar tidur yang menenangkan. Saya duduk di jendela, menyeruput kopi susu dingin, menatap lampu-lampu kecil dari rumah penduduk yang kami lewati. Rasanya seperti masuk ke dalam film perjalanan klasik.
Akhir Perjalanan di Ho Chi Minh City
Setelah hari-hari yang panjang di atas rel, akhirnya saya tiba di Ho Chi Minh City—kota besar yang penuh energi, hiruk-pikuk, dan kontras antara masa lalu kolonial dan masa kini yang modern. Perjalanan saya memang berakhir di sini, tapi kenangannya akan terus hidup.
Menjelajah Vietnam dengan kereta bukan hanya tentang berpindah tempat. Ini tentang menikmati proses, memperlambat ritme, dan benar-benar menyerap keindahan negeri ini dari jendela yang bergerak. Jika kamu mencari cara baru untuk melihat Vietnam, percayalah—kereta adalah jawabannya.