Menemukan Kedamaian di Pagoda dan Desa Vietnam

menemukan-kedamaian-di-pagoda-dan-desa-vietnam

liburanhemat.id – Perjalanan saya ke Vietnam bukan tentang mengejar destinasi populer atau foto Instagramable. Kali ini, saya ingin mencari sesuatu yang lebih dalam: kedamaian. Dan siapa sangka, saya menemukannya di tempat-tempat yang jauh dari hiruk pikuk kota: di pagoda sunyi dan desa-desa sederhana yang tersebar di penjuru negeri.

Ketika Waktu Seolah Berhenti di Pagoda Bai Dinh

Salah satu momen paling membekas adalah ketika saya mengunjungi Pagoda Bai Dinh di Provinsi Ninh Binh. Luas, tenang, dan penuh ukiran yang menggambarkan ajaran Buddha, tempat ini seperti oase spiritual. Saya datang pagi-pagi, saat kabut masih menggantung rendah, dan suara lonceng pagoda menggema perlahan. Saya duduk di salah satu sudut, membiarkan diri saya diam sejenak, dan rasanya seperti waktu berhenti sejenak. Suara dedaunan bergesekan pelan, para biksu berjalan perlahan membawa dupa, dan aroma kayu cendana memenuhi udara. Di sana, saya tidak hanya merasakan tenang, tapi juga kehadiran—sebuah sensasi bahwa saya betul-betul ‘ada’ di momen itu.

Kehangatan Desa Tam Coc yang Membumi

Setelah dari pagoda, saya melanjutkan perjalanan ke desa-desa sekitar Tam Coc. Di sana, saya menginap di homestay milik keluarga lokal yang sangat ramah. Setiap pagi, saya bangun dengan pemandangan sawah hijau yang luas dan suara ayam berkokok. Mereka mengundang saya makan bersama, menyajikan hidangan rumahan seperti pho dan goi cuon yang rasanya jauh lebih nikmat daripada versi restoran mana pun. Kami duduk di tikar bambu, makan sambil bercakap-cakap dengan campuran bahasa tubuh dan tawa. Walau bahasa kami berbeda, tapi kehangatan terasa universal.

Terlibat Langsung dalam Kehidupan Desa

Tak hanya itu, saya juga sempat ikut membantu menanam padi bersama warga desa. Berjalan di lumpur sambil tertawa bersama ibu-ibu petani, saya merasa seperti menjadi bagian dari komunitas kecil itu. Selain itu, anak-anak desa pun sering datang menghampiri, penasaran melihat turis asing yang tinggal di kampung mereka. Mereka mengajak saya bermain, memperkenalkan permainan tradisional, dan sesekali mengajari saya beberapa kata dalam bahasa Vietnam.

Menemukan Kembali Ritme yang Lupa

Yang paling saya sukai dari desa-desa di Vietnam adalah kesederhanaannya. Tidak ada kemewahan, tapi ada kehangatan. Anak-anak bermain tanpa gadget, orang-orang saling menyapa, dan hidup berjalan dengan ritme yang lambat namun pasti. Di tengah semua itu, saya merasa kembali terhubung dengan diri sendiri. Karena itu, saya mulai menulis jurnal lagi, menikmati waktu tanpa tergesa-gesa, dan bahkan bisa tidur lebih nyenyak.

Pelajaran dari Ketenteraman

Vietnam mungkin terkenal dengan keramaian Hanoi atau keindahan Halong Bay, tapi bagi saya, sisi terbaiknya justru tersembunyi di tempat-tempat tenang seperti pagoda dan desa. Di sana, saya belajar bahwa kadang kita perlu menjauh dari kebisingan untuk benar-benar mendengar suara hati.

Sebuah Ajakan untuk Menemukan Kedamaian

Kalau kamu sedang mencari tempat untuk ‘bernapas’ sejenak dari kehidupan yang sibuk, Vietnam punya jawabannya. Bukan hanya sebagai destinasi, tapi juga sebagai perjalanan batin. Temukanlah kedamaian di antara kabut pagi pagoda, di senyuman tulus orang desa, dan di gemericik air yang mengalir di sawah. Mungkin, kamu pun akan pulang dengan hati yang lebih utuh.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *